Muhajirin dan Anshar adalah dua nama yang sangat akrab di telinga mayoritas kaum Muslimin. Mereka adalah generasi terbaik umat Islam dari kalangan sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang mendapatkan pendidikan dan pengajaran terbaik dari pendidik terbaik di muka bumi ini, yaitu Muhammad ﷺ .
Mereka memiliki banyak keutamaan yang besar. Mereka memiliki sifat-sifat yang mulia. Tulisan ini akan menjelaskan kepada anda keutamaan dan sifat-sifat Muhajirin dan Anshar berdasarkan penjelasan para ahli ilmu yang terpercaya insyaallah.
Ayat Tentang Muhajirin & Anshar
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan pujian dan pengakuan akan kebaikan Islam dan iman para sahabat Muhajirin dan Anshar dalam al-Quran Al-Karim. Ayat-ayat yang berbicara tentang Muhajirin dan Anshar adalah sebagai berikut:
- Al-Anfal: 72
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
- Al-Anfal: 74-75
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ * وَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْ بَعْدُ وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا مَعَكُمْ فَأُولَئِكَ مِنْكُمْ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.
Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
- At-Taubah: 100
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah Rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah Menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
- At-Taubah: 117
لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh, Allah telah Menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi pada masa-masa sulit, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah Menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada mereka,
- Al-Hasyr: 8-9
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ * وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Pengertian Muhajirin
Untuk mengenal lebih lengkap siapakah yang dimaksud dengan Muhajirin, berikut ini penjelasannya secara bahasa maupun secara istilah:[i]
– Definisi Muhajirin Secara Bahasa
المهاجرون (Al-Muhajirun) adalah bentuk jamak dari مهاجر (Muhajir) adalah orang yang meninggalkan tempat tinggalnya baik di pedalaman maupun di kota dan tinggal di negeri yang lain.
– Definisi Muhajirin Secara Istilah
Pengertian Muhajirin secara istilah adalah orang-orang yang pernah shalat menghadap ke dua kiblat (yaitu Masjidil Aqsha dan Ka’bah) atau orang yang ikut perang Badar atau yang masuk Islam sebelum hijrah.
Siapakah Kaum Muhajirin?
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid, kaum Muhajirin adalah orang-orang yang telah masuk Islam sebelum Fathu Makkah (pembebasan Makkah) dan berhijrah menuju Rasululllah ﷺ di Madinah dan menetap di sana dengan meninggalkan negeri mereka, hartanya dan keluarganya karena mengharap apa yang ada di sisi Allah, ridha-Nya dan untuk menolong agama Islam.[ii]
Pengertian Anshar
Sedangkan mengenai kaum Anshar, pengertiannya baik secara bahasa maupun istilah syar’i adalah sebagai berikut:
– Definisi Anshar Secara Bahasa
الأنصار (Al-Anshar) adalah bentuk jamak dari kata ناصر (Nashir) namun bisa juga merupakan bentuk jamak dari نصير (Nashiir) sebagaimana kata شريف (Syariif) bentuk jamaknya adalah أشراف ( Asyraf).
Kata نصير adalah shighah mubalaghah (bentuk hiperbolis) dari kata ناصر artinya adalah orang yang membantu, menolong, dan mendukung.
Kata الأنصار ‘Anshar’ mengandung makna: bantuan yang memberikan pertolongan dan penguatan, pengikut, sekutu, orang-orang yang mengikuti dan membenarkan.[iii]
– Definisi Anshar Secara Istilah
Makna secara istilah dari Anshar tidak jauh dari makna secara bahasa. Jadi kata أنصار الرجل (ansharur rajul) berarti sekutunya, pengikutnya, pendukungnya dalam pertikaian, dan yang memberinya bantuan dalam urusannya.
Dengan demikian, pengertian Anshar secara istilah adalah orang yang telah masuk Islam dari kalangan penduduk Madinah setelah hijrahnya Nabi ﷺ ke Madinah dari suku Aus, Khazraj, Muzayyanah, Sulaim, Juhainah, Ghifar, dan Aslam.
Mereka semua disebut dengan Anshar. Itu adalah nama yang Allah berikan kepada siapa saja yang menolong Nabi-Nya ﷺ dan memberinya tempat perlindungan di Madinah dan anak-anak mereka dinisbahkan kepadanya sehingga salah seorang di antara mereka atau anak-anak mereka disebut dengan الأنصاري Al-Anshari .[iv]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid mendefinisikan Anshar sebagai berikut: “Para penduduk Madinah yang menyambut Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya dari kalangan Muhajirin dan memberikan kepada mereka tempat perlindungan dan membagi harta mereka serta tidak bersikap bakhil sama sekali. Mereka berjihad di jalan llah dengan harta dan jiwanya.[v]
Keutamaan / Kedudukan Kaum Muhajirin & Anshar
Keutamaan kaum Muhajirin dan Anshar disebutkan dalam Al-Quran sebagai sebuah kehormatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka karena keimanan dan ketaatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Keutamaan muhajirin dan Anshar adalah sebagai berikut:
- Allah Subhanahu wa Ta’ala mengakui mereka sebagai orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
- Allah memberikan kepada mereka maghfirah (ampunan) dan rezeki yang mulia.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia. [Al-Anfal: 74]
- Allah meridhai Muhajirin dan Anshar.
- Allah menyiapkan surga untuk mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah Rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah Menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. [At-Taubah: 100]
- Allah Ta’ala telah menerima taubat kaum Muhajirin dan Anshar
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,
لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh, Allah telah Menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi pada masa-masa sulit, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah Menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada mereka. [At-Taubah: 117]
– Keutamaan Khusus Kaum Muhajirin
Allah Ta’ala secara khusus juga menyebutkan keutamaan kaum Muhajirin dalam al-Quran Al-Karim:
- Allah menyebut para Muhajirin dengan shadiquun – orang -orang yang memiliki iman yang benar dan sangat kokoh
Allah Ta’ala berfirman,
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. [Al-Hasyr: 8]
- Mendapatkan tempat perlindungan yang banyak dan rezeki yang luas
وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللّهِ يَجِدْ فِي الأَرْضِ مُرَاغَماً كَثِيراً وَسَعَةً وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِراً إِلَى اللّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلى اللّهِ وَكَانَ اللّهُ غَفُوراً رَّحِيماً -١٠٠-
Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. [An-Nisa’: 100]
- Allah memberikan tempat yang baik di dunia dan pahala yang lebih besar di akhirat.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ فِي اللّهِ مِن بَعْدِ مَا ظُلِمُواْ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ -٤١-
Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizhalimi, pasti Kami akan Memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui. [An-Nahl: 41]
– Keutamaan Khusus Kaum Anshar
Sedangkan keutamaan yang Allah berikan kepada kaum Anshar secara khusus juga telah Allah sebutkan di dalam Al-Quran dan Rasulullah ﷺ tegaskan dalam haditsnya, yaitu:
- Allah telah memberikan kesaksian bahwa orang-orang Anshar adalah orang-orang yang telah beruntung.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-Hasyr: 9]
- Rasulullah ﷺ mengutamakan pilihan Anshar
Rasululllah ﷺ bersabda,
لَوْ أَنَّ الأَنْصَارَ سَلَكُوا وَادِيًا أَوْ شِعْبًا، لَسَلَكْتُ فِي وَادِي الأَنْصَارِ، وَلَوْلا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنْ الأَنْصَارِ
”Seandainya anshar melewati suatu lembah atau jalan sempit di gunung, benar-benar aku akan melalui lembahnya Anshar. Dan kalau bukan karena hijrah, aku benar-benar menjadi bagian dari orang Anshar.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]
- Tanda keimanan adalah mencintai orang Anshar dan tanda kemunafikan adalah membenci orang Anshar.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi ﷺ ,
آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ
”Tanda iman adalah mencintai orang Anshar dan tanda kemunafikan adalah membenci orang Anshar.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
الأَنْصَارُ لا يُحِبُّهُمْ إِلا مُؤْمِنٌ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلا مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ
”Tidak akan mencintai orang Anshar kecuali orang mukmin dan tidak akan membenci orang Anshar kecuali orang munafik. Siapa yang mencintai orang Anshar, Allah akan mencintainya dan siapa yang membenci mereka maka Allah akan membencinya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]
- Rasulullah ﷺ mendoakan orang-orang Anshar, anak-anaknya dan cucu-cucunya agar diampuni oleh Allah Ta’ala.
Rasulullah ﷺ bersabda,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلأَنْصَارِ، وَلأَبْنَاءِ الأَنْصَارِ، وَأَبْنَاءِ أَبْنَاءِ الأَنْصَارِ
”Ya Allah! ampunilah orang anshar, anak-anak mereka dan cucu-cucu mereka…” [Hadits riwayat Muslim]
Sifat Kaum Muhajirin & Anshar
Sifat-sifat sahabat dari kalangan Muhajirin dan Anshar telah Allah Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang ka-fir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. [Al-Fath: 29]
Dalam ayat ini Allah Ta’ala menyebutkan sifat orang-orang yang bersama Rasulullah ﷺ tanpa membedakan apakah dia dari kalangan Muhajirin atau Anshar. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat umum para sahabat Muhajirin dan Anshar, yaitu:
- Bersikap keras kepada orang-orang kafir.
- Berkasih sayang sesama mereka.
- Rajin shalat.
- Ikhlas mencari karunia dan ridha Allah semata dalam beramal shaleh.
- Senantiasa berdzikir kepada Allah dan merasa tenang hatinya dengan mengingat Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ
”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” [Ar-Ra’du: 28]
Sufyan rahimahullah berkata mengenai ayat ini,”Mereka ini adalah para sahabat Muhammad ﷺ.” [Riwayat Sa’id bin Manshur: 5/ 435][vi]
- Senantiasa membaca dan mempelajari Al-Quran serta mengamalkannya.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ أُوْلَـئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمن يَكْفُرْ بِهِ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Orang-orang yang telah Kami Beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi. [Al-Baqarah: 121]
Qatadah berkata tentang firman Allah Ta’ala: يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِه tersebut demikian,” Mereka adalah para sahabat Muhammad ﷺ. Mereka beriman dan mengamalkan apa saja yang menjadi tuntutan iman tersebut.” [Fathul Bari 13/508][vii]
– Sifat Khusus Kaum Muhajirin
Untuk sifat-sifat yang khusus terkait dengan para Muhajirin telah Allah Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:[viii]
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. [Al-Hasyr: 8]
- Fakir
Mereka dahulu memiliki rumah, harta, anak-anak dan keluarga, namun mereka diusir dari semua itu sehingga mereka menjadi orang-orang yang fakir.
Sifat ini menunjukkan bahwa Muhajirin itu pengorbanannya jauh lebih besar dibandingkan Anshar karena Anshar menenangkan saudara-saudara mereka Muhajirin dengan sebagian hartanya dan propertinya sementara mereka tetap tenang berada di negerinya.
Sementara para Muhajirin bukan hanya meninggalkan sebagian hartanya namun meninggalkan seluruh hartanya.
- Hijrah
- Keluar dari negerinya dan hartanya.
- Mengharapkan fadhilah dan ridha Allah.
Yang dimaksud dengan fadhilah yang mereka harapkan adalah pahala bagi mereka itu surga. Sedangkan yang dimaksud dengan Ridhwan -keridhaan- adalah ridhwan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya:
وَرِضوانٌ مِنَ اللَّـهِ أَكبَرُ
“dan keridhaan Allah itu lebih besar.” [At-Taubah: 72]
- Menolong Allah yang Maha Agung dan Rasul-Nya yang mulia.
Maksudnya adalah mereka menolong Allah Ta’ala dan Rasul-Nya ﷺ dengan jiwanya dan hartanya.
- Benar imannya.
Yang dimaksud adalah mereka itu benar dalam agamanya dengan indikasi mereka meninggalkan kesenangan dunia dan menanggung penderitaan demi agama mereka. [Tafsir Ar-Razi, Mafatihul Ghaib atau Tafsir Al-Kabir, Fakhrudin Ar-Razi, juz 29 hal. 507 dengan perubahan.]
– Sifat Khusus Kaum Anshar
Sifat-sifat yang khusus terkait dengan orang Anshar Allah Ta’ala gambarkan dalam firman-Nya:
وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-Hasyr: 9]
Dengan demikian sifat-sifat orang Anshar adalah sebagai berikut:[ix]
- Mereka saling mencintai satu sama lain, mencintai saudara mereka dari kalangan Muhajirin dengan cinta yang jujur. Mereka mencintai untuk saudara-saudaranya apa yang mereka cintai untuk diri mereka sendiri. Dengan demikian iman mereka telah sempurna.
Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ” [رواه الإمام البخاري عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنهُ].
”Salah seorang di antara kalian tidak beriman hingga dirinya mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” [Hadits riwayat Imam Al-Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu]
- Bersih dari rasa dengki terhadap saudara-saudara mereka dari kalangan Muhajirin apa pun yang dianugerahkan kepada mereka baik yang bersifat material maupun maknawi.
Hati mereka jernih, suci, tidak mengandung kedengkian terhadap saudara-saudara mereka Muhajirin. Hati kaum Anshar itu lapang, tidak sempit dengan keterdahuluan para Muhajirin atau kedatangan mereka.
Dengan demikian dada mereka bersih dari kedengkian terhadap saudara-saudara mereka Muhajirin bila Allah memuliakan mereka dengan sesuatu. Dan hati mereka ridha dengan pembagian Allah Ta’ala kepada mereka meskipun sedikit.
- Itsar
Itsar merupakan rahmat dari Allah yang Allah tetapkan dalam hati orang-orang yang Allah cintai. Itsar adalah mendahulukan orang lain atas diri sendiri dalam bagian-bagian keduniawian karena menyukai hal-hal yang bersifat diniyyah (terkait agama).
Orang-orang Anshar ini dengan kesaksian dari Allah Ta’ala telah melampaui tingkatan keadilan menuju keutamaan, melampaui tingkatan Islam menuju Ihsan. Mereka tidak hanya membayar zakat yang itu merupakan sifat orang-orang Muslim.
Namun mereka telah meningkat menuju pemberian tanpa batas. Ini merupakan sifat-orang-orang yang Ihsan atau Muhsinun yang Allah isyaratkan dalam firman-Nya:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ -١٥- آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ -١٦- كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ -١٧- وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ -١٨- وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ -١٩-
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air,
mereka mengambil apa yang Diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik;
mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam;
dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).
Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta. [Adz-Dzariyat: 15-19]
Tanya Jawab Seputar Muhajirin Anshar
Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan sejumlah kalangan. Kami kemukakan di sini untuk memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan tersebut:
– Kaum Muhajirin berasal dari mana?
Berdasarkan definisi yang diberikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid di atas berarti kaum Muhajirin itu berasal dari Makkah.
– Siapakah Kaum Anshar yang dimaksud dalam al Qur’an?
Kaum Anshar yang disebut dalam Al-Quran merujuk kepada para sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang berasal dari Madinah yang telah masuk Islam baik sebelum Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah atau sesudahnya yang memberikan pertolongan dan tempat perlindungan kepada Rasulullah ﷺ dan para sahabat Muhajirin serta berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikian pembahasan tentang keutamaan dan sifat para sahabat Muhajirin dan Anshar.
Semoga bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang para Muhajirin dan Anshar sehingga bisa menambah kecintaan kita kepada mereka.
[i] https://modoee.com/show-book-scroll/271
[ii]https://islamqa.info/ar/answers/218999/%D9%85%D9%86%D9%87%D9%85%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%87%D8%A7%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%86%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%86%D8%B5%D8%A7%D8%B1
[iii] https://modoee.com/show-book-scroll/271
[iv] ibid
[v]https://islamqa.info/ar/answers/218999/%D9%85%D9%86%D9%87%D9%85%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%87%D8%A7%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%86%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%86%D8%B5%D8%A7%D8%B1
[vi] http://www.saaid.net/mohamed/s/1.htm
[vii] Ibid.
[viii]https://mawdoo3.com/%D8%B5%D9%81%D8%A7%D8%AA_%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%87%D8%A7%D8%AC%D8%B1%D9%8A%D9%86
[ix]https://khutabaa.com/ar/article/%D9%87%D9%84%D9%8A%D9%86%D8%B7%D8%A8%D9%82%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%86%D8%A7%D9%88%D8%B5%D9%81%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%86%D8%B5%D8%A7%D8%B1%D8%9F
Tinggalkan Balasan