Setiap Muslim hampir pasti pernah mendengar nama kota Makkah. Ya, inilah kota yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya ﷺ melebihi kota mana pun di muka bumi ini. Di kota inilah cikal-bakal tersebarnya dakwah Tauhid ke seluruh penjuru bumi ini.
Kota ini begitu banyak keutamaan dan barokahnya. Hal ini karena doa Nabi ibrahim ‘alaihis salam saat menempatkan istrinya, Hajar dan anaknya yang masih bayi, Ismail ‘alaihimas salam di sini ketika belum ada satu buah bangunan atau fasilitas penunjang kehidupan pun yang ada di wilayah ini kala itu.
Bermula dari sebuah lembah yang gersang tanpa tanpa tanaman, tanpa penduduk dan sarana pendukung kehidupan sama sekali, kemudian berkembang menjadi sebuah kota yang menjadi salah satu pusat perdaban dunia yang maju berbasis ajaran Islam yang agung.
Sungguh besar rahmat Allah dan barokah-Nya yang turun kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya ‘alaihimus salam. Melalui merekalah begitu banyak umat manusia yang mendapatkan maslahat dunia dan akhirat.
Hadits Tentang Kota Makkah
Ada cukup banyak hadits yang membicarakan tentang kota Makkah. Di antara hadits -hadits tersebut adalah berikut ini:
- Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang dirirwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 2434
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
”Ketika Allah ‘Azza wa Jalla membebaskan Makkah melalui Rasulullah ﷺ, beliau berdiri di hadapan orang banyak lalu memuji dan menyanjung Allah kemudian bersabda,” Sesungguhnya Allah telah menahan pasukan gajah dari Makkah dan menguasakan Makkah kepada Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.
Sesungguhnya Makkah ini tidak pernah dihalalkan untuk seorang pun sebelumku dan sesungguhnya Makkah telah pernah dihalalkan untukku selama beberapa saat di siang hari. Dan sesungguhnya Makkah tidak akan pernah dihalalkan untuk seorang pun setelahku.
Maka, binatang buruannya tidak boleh diganggu, duri-durinya tidak boleh dipotong, barang temuannya tidak boleh dihalalkan (diambil) kecuali untuk diumumkan. Siapa yang (keluarganya) dibunuh, maka dia memiliki salah satu dari dua pilihan kebaikan,yaitu dia mengambil tebusan atau menuntut hukuman mati terhadap pembunuhnya.”
Al-‘Abbas berkata,”Kecuali pohon Idhkhir wahai Rasulullah. Karena kami menggunakannya untuk kuburan kami dan rumah-rumah kami. Maka Rasulullah ﷺ bersabda,”Kecuali pohon idhkhir.”
Lalu Abu Syahin (seorang pria dari Yaman) berdiri dan berkata,”Tulislah untukku wahai Rasulullah!” Maka Rasulullah ﷺ bersabda,”Tuliskan untuk Abu Syahin.” Al Walid berkata,”Aku bertanya kepada Al-Auza’i apa yang dimaksud perkataan Abu Syahin ‘Tulislah untukku wahai Rasulullah!’ Al-Auza’i menjawab,”Khutbah yang dia dengar dari Rasulullah ﷺ.”
- Hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Muslim (4/111)
عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : لَا يَحِلُّ لِأَحَدِكُمْ أَنْ يَحْمِلَ بِمَكَّةَ السِّلَاحَ
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,”Salah seorang dari kalian tidak dihalalkan untuk membawa senjata di Makah.”
- Hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Muslim (4/111).
أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم دخل مكةَ عامَ الفتحِ, وعلى رأسِه المغفَرُ, فلما نزعَه, جاءَه رجلٌ فقال : ابنُ خطلٍ متعلِّقٌ بأستارِ الكعبةِ, فقال ( رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم ) اقتلوهُ
”Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ masuk ke Makkah pada tahun pembebasan Makkah (Fathu Makkah), di kepalanya ada pelindung kepala (terbuat dari besi). Ketika beliau melepasnya, ada seseorang mendatanginya dan berkata,”Ibnu Khathal berggelantungan di kelambu Ka’bah.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda,”Bunuh dia.”
Nama Lain Makkah Dalam Al Qur’an
Tanah Haram memiliki banyak nama yang terkenal yang disebutkan di dalam Al-Quran, As-Sunnah dan Bahasa Arab. Para ulama semenjak dahulu telah memberikan perhatian untuk menjelaskan nama-nama ini. Hal ini menunjukkan besarnya kedudukannya dan tingginya derajatnya.
Sebagian ulama sampai menyebutkan hingga mencapai 50 nama. Perhatian khusus dan nama yang banyak menunjukkan kemuliaan yang diberi nama. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Imam An-Nawawi rahimahullah:
واعلم أنَّ كثرة الأسماء تدل على عِظَمِ المُسَمَّى، كما في أسماء الله تعالى، وأسماء رسوله صلى الله عليه وسلم، ولا نعلم بلداً أكثرَ أسماءً من مكة والمدينة؛ لكونهما أفضل الأرض
”Ketahuilah bahwa banyaknya nama menunjukkan kepada agungnya yang diberi nama. Ini sebagaimana nama-nama Allah Ta’ala dan nama-nama Rasul-Nya ﷺ . Kami tidak mengetahui sebuah negeri yang memiliki nama yang lebih banyak dari Makkah dan Madinah, karena dua negeri tersebut adalah negeri paling utama di muka bumi.” [Tahdzibul Asma’ wal Lughaat (3/332)]
Nama – nama al- Balad al-Haram (Negeri Haram) yang disebutkan dalam al-Quran adalah:[i]
1. Makkah
Ini nama yang paling terkenal dan paling melekat dengannya. Nama ini hanya disebut sekali saja dalam al-Quran yaitu dalam firman Allah Ta’ala:
وَهُوَ الَّذِي كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
Dan Dialah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. [al-Fath: 24]
2. Bakkah
Ini juga termasuk nama yang masyhur untuk negeri Makkah. Nama ini disebut sekali di dalam Al-Quran dalam firman Allah Ta’ala:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. [Ali-Imran: 96]
3. Ummul Qura
Nama ini disebut dua kali dalam al-Quran. Pertama di dalam surat Al-An’am: 92
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.
Yang kedua di dalam surat Asy-Syura: 7
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
4. Al-Masjid Al-Haram
Nama ini disebutkan sebanyak 20 kali dalam al- Quran. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
المسجد الحرام يراد به في كتاب الله تعالى ثلاثة أشياء: نفس البيت، والمسجد الذي حوله، والحرم كلُّه
“Yang dimaksud dengan Masjidil Haram di dalam al-Quran adalah tiga hal: Ka’bah, masjid disekitar ka’bah dan tanah haram seluruhnya.” [Ahkamu Ahlidz Dzimmah: 1/400]
Di antara ayat yang menyebut Masjidil Haram dengan pengertian Negeri Haram adalah ayat-ayat berikut:
- Al-Fath: 27
لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.
- Al-Baqarah: 196
ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
5. Al-Balad
Nama Al-Balad disebut sebanyak 3 kali di dalam al-Quran, yaitu:
- Surat Ibrahim: 35
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
- Al-Balad: 1-2
لَا أُقْسِمُ بِهَٰذَا الْبَلَدِ وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَٰذَا الْبَلَدِ
1. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),
2. dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,
Berdasarkan ijma’ para ahli tafsir, yang dimaksud dengan al-balad dalam ayat-ayat tersebut adalah Makkah Al-Mukarramah.[Tafsir Ath-Thabari: 3/193]
Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda,
إِنَّ هذا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ الله يوم خَلَقَ السماوات وَالأرْضَ، فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إلى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
”Sesungguhnya negeri (al-balad) ini (yaitu Makkah) telah diharamkan oleh Allah pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Maka negeri tersebut haram dengan keharaman dari Allah hingga hari kiamat.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (3/1164), no. 3017 dan Muslim (2/986) no. 1353.]
6. Al-Balad Al-Amin
Nama ini disebutkan sekali di dalam al-Quran yaitu dalam firman-Nya:
وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
dan demi kota (Mekah) ini yang aman, [At-Tin: 3]
Maksudnya adalah negeri yang aman dari musuh-musuhnya yang hendak memerangi atau menyerbu penduduknya.[Tafsir Ath-Thabari: 30/241]
Ada yang berpendapat maksudnya adalah manusia merasa aman di dalamnya di masa jahiliyah dan Islam. [Tafsir Al-Baghawi: 4/504]
Berdasarkan ijma’ para ahli tafsir, yang dimaksud dengan al-balad al-amin (negeri yang aman) di sini adalah Makkah al-Mukarramah. [Lihat Tafsir Ath-Thabari: 30/242; Tafsir Ibnu Abi Hatim: 10/3447]
Ini merupakan sumpah dari Allah Ta’ala yang menunjukkan kemuliaan Makkah dan keagungan kedudukannya.
Al-Qazwini rahimahullah berkata,”Makkah adalah al-balad al-amin` yang Allah Ta’ala muliakan, agungkan dan Dia khususkan dengan sumpah dan dengan doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali“. [Al-Baqarah: 126]
Kemudian negeri ini juga disifati dengan keamanan dalam firman Allah:
وَقَالُوا إِنْ نَتَّبِعِ الْهُدَىٰ مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا ۚ أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَىٰ إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan mereka berkata: “Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami”. Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [Al-Qashash: 57]
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah? [Al-‘Ankabut: 67]
Keamanan merupakan syarat terbesar kebaikan suatu wilayah. Karena yang pertama kali dicari oleh penghuni suatu daerah adalah keamanan yaitu keselamatan dari hal-hal yang tidak disukai dan yang dikhawatirkan. Apabila dia merasa aman di rumahnya, dia akan merasa tenteram hatinya, merasa nikmat yang dia dapatkan. [At-Tahrir wat Tanwir karya Ibnu ‘Asyur (25/317)
Nikmat keamanan merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah Ta’ala karuniakan kepada para hamba-Nya. Dengan terwujudnya keamanan, terciptalah peradaban, bangkitlah suatu masyarakat dan bangsa menjadi maju.
Di antara taufiq Allah Ta’ala kepada Nabi-Nya Ibrahim ‘alaihis salam adalah Allah mengingatkannya tentang pentingnya keamanan. Maka Allah memberi petunjuk kepada doa yang agung ini di bagian permulaan dan di bagian akhirnya. Di awal sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” [Al-Baqarah: 126]
Doa ini adalah sebelum adanya pondasi sebuah negeri sama sekali lalu menjadikan keamanan sebagai pondasi untuk membangun negeri ini dan sebagai syarat eksistensinya.
Kemudian keamanan juga didoakan di akhir dengan firman Allah:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. [Ibrahim: 35]
Ini sebagai sebuah permintaan kepada Allah Ta’ala agar melestarikan nikmat keamanan pada negeri ini (yaitu Makkah). Allah Ta’ala telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim ‘alahis salam. Allah memberikan nikmat keamanan ke negeri Makkah ini.
Dan karena besarnya nikmat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutnya di lebih dari satu ayat untuk mengingatkan para penduduknya dan mewajibkan mereka agar bersyukur karena nikmat-nikmat tersebut.
7. Al-Baldah
Allah Ta’ala berfirman menyampaikan ucapan Rasul-Nya yang mulia ﷺ:
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [An-Naml: 91]
Ats-Tsa’labi berkata,”yang dimaksud adalah Makkah. Allah menjadikan Makkah sebagai tanah haram yang aman. Maka tidak boleh menumpahkan darah di dalamnya, tidak ada seorang pun dizhalimi di dalamnya, tidak pula diganggu. Binatang buruannya tidak boleh diburu, dan rerumputannya tidak boleh dipotong.[Al-Kasyaf wal-Bayan, 7/231]
Yang dimaksud dengan Al-Baldah (negeri) tersebut adalah Makkah. Inilah pendapat yang kuat. [Tafsir Ath-Thabari (91/26), tafsir Ibnu Abi Hatim (9/2936)]
Keutamaan Makkah Al-Mukarramah
Di antara hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah menjadikan adanya perbedaan tingkat keutamaan antara satu hal dengan hal lainnya sebagai sebuah sunnah kauniyah, perkara yang dominan di antara makhluk-Nya.
Allah Ta’ala telah memberikan kelebihan kepada sebagian rasul atas rasul-rasul yang lain, melebihkan sebagian bangsa atas bangsa-bangsa yang lain, melebihkan sebagian hari atas hari – hari yang lain, melebihkan sebagian malam atas malam-malam yang lain. Demikian pula Allah melebihkan sebagian tempat atas tempat – tempat yang lain.
Di antara tempat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kelebihan atas tempat-tempat lainnya adalah Makkah Al-Mukarramah, al-balad al amin (negeri yang aman), tempat turunnya wahyu, sumber kerasulan, bagian bumi yang paling utama di muka bumi ini.
Banyak nash-nash yang jelas dalam ayat-ayat al-Quran dan hadits-hadits Nabi ﷺ yang menjelaskan keutamaan Makkah Al-Mukarramah. Makkah adalah belahan bumi yang paling mulia di sisi Allah Ta’ala, negeri yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala dan para makhluk-Nya.[ii]
Di antara keutamaan Makkah Al-Mukarramah adalah sebagai berikut:
1. Makkah adalah tanah haram.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [An-Naml: 91]
2. Makkah merupakan negeri yang aman
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
dan demi kota (Mekah) ini yang aman, [At-Tin: 3]
Allah juga berfirman:
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; [Ali Imran: 97]
3. Rumah pertama yang dibangun di muka bumi sebagai tempat yang khusus untuk beribadah
Di dalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat kaum Muslimin dan rumah pertama yang dibangun di muka bumi sebagai tempat yang khusus untuk beribadah.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. [Ali Imran: 96]
Ka’bah juga merupakan sebab terwujudnya maslahat umat manusia. Allah Ta’ala berfirman:
جَعَلَ اللَّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلَائِدَ ۚ ذَٰلِكَ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Maidah: 97]
4. Kiblat yang menyatukan kaum Muslimin
Ka’bah menyatukan kaum Muslimin untuk menghadap ke arahnya dalam shalat. Di muka bumi ini tidak ada kiblat selain di Makkah.
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala:
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. [Al-Baqarah: 144]
5. Menjadi induknya kota-kota yang lain (Ummul Qura).
Makkah merupakan Induknya kota-kota lain. Semua kota lainnya menginduk kepadanya dan merupakan cabang darinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam. [Asy-Syura: 7]
Sebagaimana Al-Fatihah adalah Ummul Kitab (induk dari surat-surat al-Quran) yang tidak ada bandingannya di dalam al-Quran maka demikian pula dengan Makkah al-Mukarramah. Tidak ada kota yang setara dengannya.
6. Bumi yang diberkahi karena doa nabi
Makkah adalah bumi yang diberkahi karena doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan Nabi Muhammad ﷺ yang memohonkan keberkahan. Hal ini diterangkan dalam banyak ayat dalam Al-Quran dan hadits-hadits Nabi ﷺ. Di antaranya firman Allah Ta’ala:
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. [Al-Baqarah: 129]
7. Bersih dari kemusyrikan dan berhala
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. [Ibrahim: 35]
8. Penduduknya diberi rezeki berupa buah-buahan sebagaimana penduduk pedesaan dan perkotaan lainnya yang memiliki air dan sungai-sungai.
Allah Ta’ala berfirman:
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. [Ibrahim: 37]
Saat itu wilayah yang ditempati keluarga Nabi Ibrahim digambarkan dengan “ lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman”. Namun demikian, rezeki dari berbagai arah datang ke sana dari dekat maupun jauh.
9. Shalat di dalamnya 100 ribu kali lipat shalat di tempat lain.
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Jabir, Nabi ﷺ bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” [Hadits riwayat Ahmad dalam Musnadnya 23/414 no. 15271]
Salah satu keutamaan masjidil haram, Shalat sekali di Masjidil Haram berarti selama 55 tahun 6 bulan 20 malam di tempat lainnya. Sedangkan shalat sehari semalam di Masjidil Haram yakni shalat lima shalat berarti selama 277 tahun 9 bulan 10 malam. [I’laamus saajid bi Ahkaamil masaajid, Az-Zarkasyi, hal. 117]
10. Sebaik-baik bumi Alllah dan negeri yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya ﷺ .
Dari Abdullah bin Adiy bin Hamra al-Zuhry, ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ berdiri di atas Hazwarah,[iii] lalu beliau bersabda, “Demi Allah, sungguh engkau adalah bumi Allah yang terbaik, dan bumi Allah yang paling Allah cintai. Seandainya bukan karena aku diusir darimu, maka aku tidak akan keluar.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dalam sunannya no. 3925 Juz 5/723 dan berkata ini hadits hasan shahih gharib]
Sedangkan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Betapa baiknya engkau sebagai sebuah negeri. Dan sungguh aku sangat mencintaimu. Kalau saja kaumku tidak mengusirku darimu, aku tidak akan tinggal di tempat selainmu.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dalam sunannya no. 3926 Juz 5/723 dan berkata ini hadits hasan shahih gharib]
Dengan demikian Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan Makkah al-Mukarramah dan mengkhususkannya dengan sejumlah kekhususan yang menjadikan kedudukannya menonjol dan meninggikan posisinya.[iv]
11. Didalamnya terdapat berbagai syiar dan tempat ibadah yang diagungkan.
Salah satu keutamaan Negeri Al-Haram adalah di dalamnya terdapat sejumlah ibadah-ibadah agung, tempat-tempat suci dan situs-situs yang diberkahi, yang semuanya berkaitan dengan salah satu rukun Islam, yaitu haji, yaitu:[v]
- Maqam Ibrahim
Ini adalah batu yang menjadi pijakan Ibrahim ‘alaihissalam pada saat ia meninggikan bangunan Baitullah dan mulai kesulitan untuk memasang batu, lalu ia pun berdiri di atas maqam ini untuk membangun. Sementara Ismail ‘alaihissalam memberikan batu-batu kepadanya.
- Mata air zam-zam
- Shafa dan Marwa
- Jamaraat (nama dan tempat untuk berkumpulnya batu-batu yang dilempar ke dalamnya)
- Mina
- Muzdalifah
- Arafah
Baca juga: Keutamaan Raudhoh Syarifah
12. Di dalamnya Kebaikan dilipatgandakan dan kejahatan diperberat.
Melalui dalil-dalil yang qath’i telah ditetapkan bahwa memang kebaikan itu akan menjadi lebih besar pahalanya dan kejahatan menjadi lebih besar nilai keburukannya pada masa dan waktu tertentu, dikarenakan kehormatan dan kemuliaan masa tersebut di sisi Allah; seperti bulan-bulan haram, sepuluh hari pertama Dzulhijjah, dan malam al-Qadr.
Atau hal itu bisa terjadi dikarenakan kehormatan dan kemuliaan sosok pelakunya; seperti para istri Nabi ﷺ. Karena itu, jika hal seperti ini berlaku pada zaman dan orang tertentu yang mempunyai kehormatan khusus, maka hal ini juga dapat berlaku pada tempat-tempat tertentu yang memiliki kemuliaan khusus, seperti al-Haram al-Makki (Mekkah) –semoga Allah selalu memuliakannya-.
Al-Nawawi rahimahullah mengatakan tentang Mekkah: “Sesungguhnya dosa (di Mekkah) jauh lebih buruk dibandingkan di tempat lainnya, sebagaimana kebaikan di dalamnya jauh lebih besar dibandingkan di tempat lainnya. [Al-Majmu’ (8/207) ][vi]
13. Keimanan akan kembali kepadanya.
Salah satu keutamaan Negeri al-Haram adalah bahwa keimanan akan kembali dan berkumpul ke sana, demikian pula dengan orang-orang beriman di akhir zaman, persis seperti ular akan masuk kembali ke lubang tempatnya keluar pertama kali.
Di antara hadits-hadits yang berkaitan dengan itu adalah dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi ﷺ beliau bersabda:
“Sesungguhnya Islam akan kembali asing dan akan kembali menjadi terasing seperti ketika ia mulai datang. Dan ia akan kembali menyatu di antara 2 mesjid ini, sebagaimana seekor ular kembali menyatu dengan lubangnya.” [Hadits riwayat Muslim (1/131), no. 146]
Yang dimaksud dengan dua masjid adalah Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.[vii]
Baca juga: Keutamaan Masjid Nabawi
14. Para malaikat akan meliputinya dan Makkah akan dilindungi dari Dajjal.
Salah satu keutamaan dan bentuk perhatian Allah Ta’ala terhadap Negeri al-Haram adalah ketika Ia menetapkan para malaikat untuk meliputi dan menjaganya dari berbagai fitnah dan musibah.
Salah satu keutamaannya lagi adalah terlindunginya ia dari masuknya al-Masih al-Dajjal, yang akan muncul di akhir zaman dan berjalan ke penjuru dunia, kecuali Makkah dan Madinah. Keduanya menjadi tempat yang aman yang tidak dapat dimasuki oleh Dajjal.
Kaum beriman yang berada di kedua kota yang diberkahi ini dalam keadaan aman dari fitnahnya. Terkait hal itu terdapat beberapa hadits, antara lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ bersabda:
“Tidak ada satu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu pun jalan masuk untuknya di antara semua jalan-jalan masuk kota Madinah melainkan ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah mengalami guncangan sebanyak 3 kali, hingga Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik darinya.” [Hadits al-Bukhari (2/665) no. 1782, Muslim (4/2265) no. 2943.][viii]
15. Islam tidak akan diperangi di Makkah.
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari al-Harits bin Malik bin al-Barsha radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengarkan Rasulullah ﷺ pada peristiwa Penaklukan Makkah (Fath Makkah) beliau bersabda, “(Negeri) ini tidak akan diperangi lagi setelah hari ini hingga Hari Kiamat.”
[Hadits riwayat al-Tirmidzi (4/159), no. 1611, dan ia mengatakan: “(Hadits ini) hasan shahih.” Dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan al-Tirmidzi (2/215), no. 1611.]
Maksudnya bahwa Makkah tidak akan pernah kembali menjadi negeri kufur yang harus diperangi. Bisa juga yang dimaksudkan adalah bahwa orang-orang kafir tidak akan mampu memerangi untuk selamanya, sebab faktanya dari kalangan muslimin sendiri ada beberapa pihak yang pernah memeranginya (Makkah).[ Al-Nihayah fi Gharib al-Hadits wa al-Atsar (3/366).][ix]
16. Pasukan yang menyerangnya akan ditenggelamkan.
Hal ini sebagaiaman dalam hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebuah pasukan bermaksud menyerang Ka’bah. Lalu ketika mereka berada di Baida’, tiba-tiba bumi menelan mereka dari awal hingga akhir mereka.”
‘Aisyah berkata, “Aku bertanya,’Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin ditenggelamkan orang pertama hingga terakhir mereka, sementara di tengah mereka ada pasar-pasar mereka dan ada pula orang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka?
Beliau menjawab,”Orang pertama hingga orang terakhir mereka, kemudian mereka dibangkitkan sesuai dengan niat masing-masing.” [Hadits riwayat al-Bukhari (2/746), no. 2012.]
Baca juga: Keutamaan Penduduk Syam
17. Makkah aman dari adzab yang menyeluruh.
Salah satu keutamaan Negeri al-Haram adalah Allah Ta’ala menetapkan aman dari adzab yang menyeluruh. Orang yang ada di dalamnya tidak tertimpa adzab yang menyeluruh, meskipun ia tidak termasuk umat Muhammad ﷺ.
Hal ini seperti yang dikabarkan Nabi ﷺ tentang Kaum Nabi Shalih yang dibinasakan oleh sebuah suara yang keras menggelegar, ternyata ada seorang pria dari kalangan mereka yang saat adzab itu datang menimpa mereka, pria ini sedang berada di wilayah al-Haram.
Ia selamat dari adzab yang menimpa kaumnya. Namun ketika ia keluar dari kawasan al-Haram, ia pun ditimpa seperti apa yang telah menimpa kaumnya.
Lelaki dari kaum Tsamud yang selamat saat masih di wilayah haram dan terkena adzab saat keluar darinya bernama Abu Righal sebagaimana dalam hadits panjang riwayat Ahmad dalam al-Musnad (3/296), no. 14193, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak (2/351), no. 3248, dari sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu.[x]
Demikian pembahasan tentang keutamaan kota Makkah. Semoga pembahasan ini memberikan tambahan wawasan tentang keutamaan kota Makkah Al-Mukarramah yang menjadi kiblat seluruh Muslim di dunia ini.
Bila Allah dan Rasul-Nya mencintainya, maka kita sebagai orang beriman juga mencintainya karena berbagai keutamaan yang ada di dalamnya meskipun bukan merupakan tempat lahir diri kita.
Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu karena rahmat Allah semata dan bila ada kesalahan dan kekeliruan maka itu dari kami dan dari setan. Allah dan Rasul-Nya berlepas diri darinya. Semoga Allah berkenan mengampuni segala kesalahan kami dan kaum Muslimin.
[i] https://www.alukah.net/web/m.aldosary/0/130989/
[ii] Makkah Al-Mukarramah fi Dhauil Quran Al-Karim was Sunnah an-Nabawiyyah, Karya Hadil Muhammad Baasam Dawud Abu Zainah; Thesis Magister di Jurusan Ushuluddin Fakultas Ad-Dirasaat Al-Ulya wal Bahts Al-‘Ilmi di Universitas Al-Khalil -Hebron, 1440/2019. Hal. 35
[iii] Hazwarah adalah sebuah bukit kecil yang terletak di Pasar Makkah Lama. Dahulu terletak di pekarangan rumah Ummu Hani’ binti Abu Thalib yang terletak diKhayyathin dan kemudianmasuk ke dalam bagian Masjidil Haram ketika diperluas.
[iv] Makkah Al-Mukarramah fi Dhauil Quran Al-Karim was Sunnah an-Nabawiyyah, Karya Hadil Muhammad Baasam Dawud Abu Zainah; Thesis Magister di Jurusan Ushuluddin Fakultas Ad-Dirasaat Al-Ulya wal Bahts Al-‘Ilmi di Universitas Al-Khalil -Hebron, 1440/2019. Hal. 35-40.
[v] Keutamaan Negeri Al-Haram, Prof. Dr. Mahmud bin Ahmad bin Shalih Ad-Dausari, alukah.net. hal. 12-38. Secara ringkas.
[vi] Ibid, hal. 40-41
[vii] Ibid, hal. 43-44
[viii] Ibid, hal. 47-48
[ix] Ibid, hal. 51-52
[x] Ibid, hal. 58 dengan sedikit perubahan.
Incoming search terms:
- https://pusatjamdigital com/keutamaan-makkah/ (1)
- makkah (1)
Meysi Dwi Saputri mengatakan
Mohon bantuannya kk siapa kah yg menulis pendapat keutamaan ini
Jam Digital Masjid mengatakan
Hadits serta referensi sudah kami sertakan semua dalam tulisan. Untuk referensi, silahkan lihat dibagian akhir tulisan. Terimakasih.