Shalat sunnah sebelum iqamat merupakan salah satu Adab Ketika Hadir ke Masjid. Shalat ini berbeda dengan shalat Takhiyatul Masjid.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda:
بين كل أذانين صلاة بين كل أذانين صلاة، ثم قال في الثالثة: لمن شاء
‘Di antara tiap-tiap dua adzan (adzan dan iqamat) itu terdapat shalat. Di antara tiap-tiap dua adzan (adzan dan iqamat) itu terdapat shalat.’ Kemudian beliau bersabda pada kali yang ketiga: ‘Bagi siapa saja yang menghendaki.” Hr. Al Bukhari no. 601 dan Muslim no. 838. Lihat Ma’alimus Sunan karya Al Khaththabi (II/83)
Hadits ini adalah dalil yang menunjukkan disunnahkannya shalat di antara adzan dan iqamat. Karena yang dimaksudkan dengan أذانين – yang diterjemahkan menjadi dua adzan- adalah adzan dan iqamat.
Seperti diketahui bersama bahwa adzan adalah pemberitahuan mengenai kehadiran waktu shalat, sedangkan iqamat merupakan seruan untuk melakukan shalat.
Terkadang shalat yang dikerjakan sebelum iqamat itu berupa Takhiyatul Masjid, kadang kala berupa shalat sunnah mutlak, ataupun shalat sunnah muqayyad (disebabkan oleh suatu sebab).
Diriwayatkan dari Abdullah bin az Zubair, dia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان
“Tidak ada satu shalat fardhu pun melainkan ia didahului oleh (shalat sunnah) dua raka’at.” HR. Ad Daruquthni (I/267) dan Ibnu Hibban (VI/208-209). Lihat Silsilatul Ahadits ash shahihah karya al Albani (no. 232)
Sesungguhnya shalat sebelum iqamat merupakan penjaga shalat fardhu dan media untuk melanggengkannya. Karena ibadah-ibadah sunnah itu adalah bentuk latihan spiritual agar seseorang dapat melakukan ibadah wajib dengan cara yang paling sempurna.
Jadi, siapa saja yang terbiasa melakukan ibadah sunnah, pasti akan melanjutkannya kepada ibadah wajib dan karenanya dia dapat melakukan kewajiban tersebut secara sempurna.
Sebaliknya, siapa saja yang tidak suka melakukan ibadah yang sunnah akan rentan dalam meninggalkan ibadah wajib. Demikianlah faktanya.
Karena itu, marilah kita memohon pertolongan kepada Allah (agar diberikan petunjuk dalam mengerjakan kebaikan serta dihindarkan dari keburukan seperti itu), karena pertolongan hanyalah bersala dari –Nya.